Selasa, 04 Desember 2012

FIFPro Kecam Tragedi Diego Mendieta

FIFPro Kecam Tragedi Diego MendietaAsosiasi pemain profesional (FIFPro) mengecam tragedi terkait meninggalnya Diego Mendieta, dan akan berusaha membantu memulangkan jenazah striker klub Dvisi Utama Indonesia Super League (ISL) Persis Solo itu ke Paraguay.


Mendieta mengembuskan nafas terakhir di Rumas Sakit Dr Moewardi, Solo, Senin (3/12) malam WIB. Menjelang akhir hayatnya, Mendieta mengalami kesulitan uang. Sebagian gajinya belum dibayarkan Persis. Menurut informasi, gaji yang masih diutang Persis mencapai lebih dari Rp100 juta.

“Jika kabar tentang Diego Mendieta benar ada kaitannya dengan permasalahan penunggakan gajinya di klub, ini tentu saja memalukan. Ini menjadi hal yang memalukan bagi persepakbolaan profesional di Indonesia,” cetus sekjen FIFpro Divisi Asia Frederique Winia di laman resmi organisasi.

“Saya mengetahui banyaknya cerita mengenai para pemain yang tidak digaji oleh klub, dan harus menunggu berbulan-bulan untuk mendapatkannya. Tapi saya belum pernah mendengar cerita seorang pemain yang sedang sakit diabaikan oleh klubnya.”

“Menurut saya, klub dan federasi sepakbola Indonesia menyadari mereka telah gagal, dan harus memberikan penjelasan, terutama kepada keluarga Diego Mendieta.”

“Upaya terakhir klub adalah membayar gaji yang tertunggak kepada keluarganya: istri dan tiga anak-anaknya.”

FIFPro juga telah menerima laporan dari asosiasi pesepakbola profesional Indonesia (APPI) mengenai adanya kesulitan memulangkan jenazah Mendieta akibat biaya trasportasi yang mahal. Jika belum ada solusi, FIFPro akan menanggung biayanya. FIFPro saat ini masih menunggu semua dokumen yang berkaitan dengan meninggalnya Mendieta.

“Setelah kami menerimanya, kami akan membawa permasalahan menyedihkan ini agar menjadi perhatian bagi FIFA,” kata Winia.

FIFPro juga menuntut agar federasi sepakbola Indonesia menuntaskan permasalahan manajemen klub yang kerap terlambat membayar gaji pemain. Bagi FIFPro, situasi ini memalukan, karena klub seharusnya mendapat sanksi ketika mereka tidak membayar gaji pemain, yang menjadi hal terpenting dalam sepakbola profesional.

0 komentar:

Posting Komentar